MENTAL JUARA (dalam Pencak Silat)
1. Latihan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
2. Disiplin waktu dalam latihan, disiplin memukul, tendang, sapuan,bantingan, juga disiplin dalam pertandingan (selalu ingin mencoba semua gerakan/teknik dengan sebaik-baiknya).
3. Senantiasa berusaha untuk menguasai pertandingan, cepat membaca situasi dan permainan lawan, kemudian secara cepat dan cermat dapat memutuskan strategi untuk mengalahkan lawan.
4. Senantiasa berpikir sebelum melancarkan serangan, berpikir agar mendapatkan poin dan bila sudah diputuskan maka akan melancarkan serangan dengan yakin, tidak tanggung/setengah hati.
5. Segan pada orang tua, sopan dengan sesama, dan menghormati yang lebih muda.
5.Tetap tenang meski poin tertinggal, namun terus berupaya mengejar ketertinggalan.
6. Mengakui kelebihan lawan jika kalah dan mau belajar memperbaiki kesalahan.
7. Suka menambah sendiri jam latihan agar dapat menguasai kekurangan yang ada.
8. Suka belajar dari senior, suka bertanya apa saja tentang pencak silat.
9. Mau berkorban semisal membeli buku-buku, VCD, dan mengikuti latihan di mana saja.
10. Suka bermain dan latihan dengan siapa saja, tidak pilih-pilih.
11. Tidak takut kalah, meski lawan lebih kuat.
12. Selalu mengikuti tata aturan bermain yang benar.
13. Selalu berkata dan bertindak dengan benar.
14. Menganggap pelatih sebagai guru, orang tua, dan teman.
15. Saya juara saat ini, besok lusa mungkin orang lain. Harus siap menang dan siap kalah.
16. Bangga jika memiliki peralatan sendiri, seperti: /body protector/genital cup/, air minum, dll.
17. Senang mengikuti berita dan perkembangan pencak silat di sekitarnya, di Indonesia, dan di Dunia.
18. Peduli dengan sesama atlet bukan saja dalam hal pencak silat, tapi juga dalam masalah sosial.
19. Jadi Juara karena sanggup mengalahkan Sang Juara sebelumnya.
MENTAL PECUNDANG (dalam Pencak Silat)
1. Latihan semaunya sendiri.
2. Lebih sering telat dan cari-cari alasan, sparring asal tidak berpikir, bertanding semaunya.
3. Yang penting asal pukul, tendang dapat poin atau tidak ya sebodo-amat, atau justru takut tidak mau melakukan pukul tendang sama sekali (pengecut).
4. Tidak mau menyapa orang tua, ngomong seenaknya (mencarut), menyepelekan pemain yang lebih muda.
5. Tegang, emosional dan marah-marah.
6. Suka menyalahkan apa saja: wasit curang, matras jelek, lampu silau, capek, kurang pemanasan, dll.
7. Sebisanya latihan cukup 5 menit saja lalu /sparring/, namun itu pun tidak dilakukan dengan serius.
8. Lebih banyak diam, malu bertanya sebab bertanya dianggap sebuah kebodohan.
9. Sayang mengeluarkan uang untuk membeli buku-buku,VCD, dan menganggap latihan cuma buang-buang uang dan waktu.
10. Hanya mau bermain dengan orang-orang tertentu.
11. Menghindar lawan yang lebih berat.
12. Apapun cara dilakukan agar bisa menang, bila perlu dengan kecurangan!
13. Berbohong jadi kebiasaan.
14. Bila perlu kalahkan pelatih.
15. Sayalah juara, tidak bisa dikalahkan, kalau kalah… ya nasib.
16. Maunya selalu meminjam atau menggunakan barang milik orang lain.
17. Masa bodoh, yang penting saya main/tampil.
18. Cuek bebek dan tidak peduli pada sesama.
19. Menjadi juara karena tidak ada lawan yang berat/sepadan.
Anda masuk kategori yang mana?
(disadur dari artikel Tenis Meja dengan perubahan sesuai keperluan)
from : ASAD DKI