Translate

MIND GAMES ~ HEY COACH! ANDA BUKAN PELATIH YANG BAIK

Banyak "Coach" di luar sana yang tidak memiliki kompetensi tentang bagaimana melatih yang benar! Coach seperti ini secara konsisten akan lebih banyak melakukan kerusakan pada atletnya daripada berbuat kebaikan. Mereka menjatuhkan harga diri atlet dan bukan membangunnya. Mereka menciptakan lingkungan latihan yang sangat tidak aman bagi atlet. Mereka menggunakan rasa takut, mebuat malu dan merendahkan, serta perilaku tidak sopan sebagai “alat melatihnya". Mereka mengutamakan emosional dan terkadang secara fisik/kasar. Mereka menekan atlet untuk terus bermain saat cedera. Mereka secara teratur membunuh kesenangan dan gairah yang pernah dimiliki atlet untuk olahraga ini. Coach ini telah kehilangan arah dan menyimpang sangat jauh dari misi pembinaan yang sebenarnya.

Anda BUKAN Coach yang baik saat memanggil seorang atlet keluar barisan dan berteriak kepada atlet itu, "Kamu tidak pernah akan memenangkan pertandingan, apalagi menjadi juara. Bila kamu meraih juara, itu hanya keberuntungan!" Bagaimana komentar semacam ini dapat mengembangkan potensi atlet? Apakah teriakan itu membantu atlet memahami dengan tepat apa yang dia lakukan itu salah dan apa yang perlu mereka lakukan untuk memperbaiki dirinya? Bagaimana cara membantu atlet berlatih? Apakah itu cara memotivasi atlet untuk mau berlatih lebih keras lagi untuk memperbaiki diri? Apakah itu akan membuat atlet merasa nyaman dengan dirinya sendiri?

Anda BUKAN Coach yang baik jika Anda berpikir bahwa tugas Anda yang paling penting sebagai Coach adalah memenangkan pertandingan. Saya tidak peduli tekanan macam apa yang akan Anda hadapi dari Induk Organisasi, Komite Olahraga atau Pemerintahan. Jika menang adalah tujuan utama, Anda sebagai Coach telah kehilangan sebagian yang menjadi tujuannya, inilah awal kegagalan misi Anda! Misi Anda sebagai Coach adalah melatih anak muda dan membantu mereka tumbuh sebagai individu sehingga mereka menjadi orang yang lebih baik, di dalam maupun di luar lapangan. Ada hal yang jauh lebih penting yang dipertaruhkan di sini sekedar melatih atlet supaya menang, yaitu mengajari atlit agar menjadi orang yang lebih baik dan mereka menggunakan olahraga mereka tidak lebih dari sekedar kendaraan untuk pembentukan dirinya. Persoalan menang dan kalah itu sekunder, yang utama bagaimana atlet mendapatkan pengalaman dan pengajaran hidup yang berharga (Sebagai anggota tim atlet mengorbankan kebutuhan individu, mengatasi kesulitan & kegagalan, mengendalikan rasa takut & rintangan, bekerja keras menuju tujuan yang jauh, berlatih untuk percaya diri, menjadi atlet yang sportif, bertanding sesuai dengan peraturan, dll.).

Anda BUKAN Coach yang baik jika Anda menempatkan hasil kompetisi di depan kesejahteraan fisik dan emosional atlet Anda. Jika Anda menekan atlit Anda untuk bermain saat cedera atau jika Anda merendahkan hati dan mengabaikan atlet cedera untuk bermain, berarti Anda terlibat dalam penganiayaan fisik. Mendorong atlet Anda untuk bermain dalam keadaan cedera/sakit sehingga bisa menang adalah perilaku sembrono untuk Anda sebagai Coach. Bila Anda melakukan ini, Anda langsung menempatkan pemain Anda dalam risiko. Anda TIDAK mengajari mereka untuk bermental tangguh! Bermain dengan rasa sakit TIDAK menjadi tanda kekuatan. Itu adalah MITOS yang konyol! Sebagai gantinya, ini benar-benar memberikan pertanda peringatan bahwa ada sesuatu yang sangat salah pada Anda.

Anda BUKAN Coach yang baik ketika Anda membiarkan atlet di tim saling mengejek dan atau merendahkan satu sama lain. Coach yang baik menciptakan lingkungan berlatih yang nyaman dan aman. Tidak ada yang nyaman dan aman untuk berada dalam tim, di mana rekan tim secara teratur mengkritik dan saling berteriak. Tidak ada yang nyaman dan aman untuk berada dalam tim saat ada atlet dipecat atau dikucilkan oleh rekan satu timnya. Ini adalah tanggung jawab Coach untuk menetapkan batasan yang sangat jelas agar dapat dicegah perilaku "trouble maker" semacam ini. Seharusnya tidak ada tempat bagi mereka di tim sebaik ini.

Anda BUKAN Coach yang baik saat bersikap pilih kasih. Coach yang baik memperlakukan atlet mereka dengan adil. Mereka tidak berpijak pada dua aturan yang berbeda, yaitu satu untuk yang "difavoritkan" dan satu untuk yang lainnya. Coach yang berlaku tidak adil harus segera hengkang dan pergi jauh, karena akan menciptakan perselisihan dan mengganggu kinerja tim.

Anda BUKAN Coach yang baik saat memberi tahu atlet Anda bahwa dalam situasi apa pun mereka tidak akan memberi tahu orang tua mereka apa yang sebenarnya terjadi dalam latihan/pertandingan, dan jika mereka melakukannya, mereka bersikap tidak loyal dan tidak menghormati Coach tim mereka dan programnya! Coach yang memberi tahu atlit mereka hal-hal semacam ini sangat salah arah dan mencoba menyembunyikan sesuatu. Apa yang mereka coba sembunyikan adalah perilaku kasar mereka! Memberitahu anak-anak agar tidak bercerita pada orang tuanya atau orang lain..

Anda BUKAN Coach yang baik saat Anda memperlakukan pemain Anda dengan tidak hormat. Saya tidak peduli dengan segudang prestasi Anda atau berapa banyak kejuaraan yang telah Anda menangkan di masa lalu. Bila Anda memperlakukan atlet dengan tidak hormat, Anda BUKAN Coach yang baik. Coach yang hebat tidak mengajarkan dengan cara ini. Mereka menghargai atlet mereka dan membuat mereka merasa berharga, baik sebagai peserta latihan maupun individu. Posisi dan reputasi Anda seharusnya tidak menentukan apakah Anda mendapat respek dari tim Anda. Apa yang menentukan apakah orang menghormati Anda adalah bagaimana Anda bertindak! Perilaku Anda adalah yang terpenting. Coach yang baik akan dihormati oleh atletnya, lagi dan lagi berdasarkan pada bagaimana mereka berperilaku dan bagaimana mereka berinteraksi dengan atlit dan orang lain yang terkait dengan program ini. Jika Anda berpikir bahwa Anda terlalu penting untuk mendapatkan rasa hormat, maka Anda memperlihatkan diri Anda sebagai Coach yang buruk!

Anda BUKAN Coach yang baik saat Anda tidak "teruskan pembicaraan." Apa yang Anda katakan kepada pemain Anda tidak berarti apa-apa jika tidak berasal dari Anda sebagai pribadi. Sederhananya, kata-kata Anda harus sesuai dengan perilaku Anda. Coach hebat adalah teladan yang hebat karena mereka mengajari atletnya melalui perilaku mereka. Mereka tidak berperilaku dengan standar ganda, dan tetap mempertahankan atlit mereka dengan standar perilaku yang berbeda dan lebih tinggi. Jika Anda sebagai Coach dan mengajarinya secara maksimal, "lakukan seperti yang saya katakan, BUKAN seperti yang saya lakukan," maka Anda telah menempatkan diri Anda sebagai Coach yang buruk.

Anda BUKAN Coach yang baik ketika Anda menolak untuk bertanggung jawab atas perilaku Anda, ketika Anda menolak untuk mengakui kesalahan Anda dan bahkan terus menyalahkan orang lain. Tanda Coach yang hebat adalah bahwa mereka menampilkan diri sebagai manusia. Yang lebih penting, mereka tidak membiarkan ego mereka terlibat dalam tugas melatih. Oleh karena itu ketika ada yang tidak beres, mereka dengan cepat mengambil bagian di dalamnya. Coach yang baik bertanggung jawab atas kegagalan tim mereka dan memberi tanggung jawab penuh atas kesuksesan kepada tim dan atlet. Coach yang buruk menyalahkan atlitnya atas kegagalan dan menerima pujian atas keberhasilan tim.

Anda BUKAN Coach yang baik bila sering “main tangan" dengan atlit Anda. Jika Anda berbicara di belakang mereka, tidak pernah berani berhapadan langsung atau tidak jujur dalam interaksi dengan atlet Anda, maka Anda tidak melakukan sesuatu yang konstruktif untuk membantu atlet Anda belajar dan tumbuh sebagai atlet dan individu. Memberitahu atlet satu hal dan kemudian berbalik melakukan hal yang sebaliknya, itu bukanlah proses pembinaan yang efektif. Misalnya, menjanjikan atlet untuk bermain pada sebuah kejuaraan jika dia melakukannya A, B dan C, dan kemudian tidak memilihnya untuk bertanding. Padahal semua telah dilakukannya, kondisi ini akan membuat kecintaan atlet terhadap olahraganya sirna, bahkan menghancurkan semangat mereka, menghancurkan kepercayaan diri mereka. Hey Coach! Anda BUKAN Pelatih yang baik!

Ferry Hendarsin, Bandung 29 Mei 2017

Diadop dari:
“YOU ARE NOT A GOOD COACH WHEN YOU…” Dr. Alan Goldberg - Peak Performance and Mental Thougness, Overcoming Slumps, Fears & Blocks - Competitive Advantage.

Penulis : pak canszz ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel MIND GAMES ~ HEY COACH! ANDA BUKAN PELATIH YANG BAIK ini dipublish oleh pak canszz pada hari Minggu, 04 Juni 2017. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan MIND GAMES ~ HEY COACH! ANDA BUKAN PELATIH YANG BAIK